Forum Diskusi Aktual Rumah Harmoni Cendikia Bahas Penguatan Tata Kelola Dapur dan Pengawasan Mutu Pangan Lokal Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
MALANG, 01 November 2025 — Yayasan Rumah Harmoni Cendikia (RHC) yang dipimpin oleh Ahmad Fajar menjadi tuan rumah kegiatan Forum Diskusi Aktual bertema “Meningkatkan Kualitas dan Efektivitas Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Penguatan Tata Kelola Dapur dan Pengawasan Mutu Pangan Lokal.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Drs. H. Kahar Muzakir yang diwakili oleh Staf Khusus Pimpinan MPR RI Muhammad Wahyu Wibisono, Kabag Kesekretariatan Pimpinan MPR RI Ahmad Azhari, Ahli Gizi Faris Chamim Udien, Perwakilan Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Jember Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kota Malang, serta sejumlah tokoh dan mitra program MBG. Hadir pula anggota DPRD Kota Malang Suryadi, S.Pd., M.M, anggota DPRD Kabupaten Malang H.M. Fakih, dan Regia Achmad Wicaksana, S.Sos selaku Ketua Generasi Negarawan Indonesia (GNI) Provinsi Jawa Timur. Forum berlangsung di Perumahan Permata Jingga, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Dorongan Penguatan Tata Kelola dan Pengawasan Mutu
Dalam sambutannya, Muhammad Wahyu Wibisono menegaskan pentingnya peningkatan kualitas dan efektivitas program MBG melalui tata kelola dapur dan pengawasan mutu pangan lokal.
“Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Maka dari itu, pelaksanaannya harus efektif, efisien, dan tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Fajar, Ketua Yayasan Rumah Harmoni Cendikia, menyampaikan bahwa forum ini diharapkan menjadi wadah kolaboratif untuk menemukan solusi bersama.
“Kami ingin forum ini menjadi ruang berbagi gagasan dan strategi antar pemangku kepentingan agar pelaksanaan MBG benar-benar berkualitas dan berdampak nyata,” tuturnya.
Dukungan dan Pengawasan dari DPRD
Anggota DPRD Kota Malang, Suryadi, S.Pd., M.M, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung program pemerintah pusat ini.
“Kami sebagai lembaga legislatif akan terus mengawasi, memantau, dan mengawal agar anak-anak dan siswa benar-benar mendapatkan asupan gizi yang layak melalui program MBG,” ucapnya.
Sementara itu, H.M. Fakih, anggota DPRD Kabupaten Malang, menambahkan pentingnya standar kelayakan bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Setiap dapur MBG wajib memiliki perizinan lengkap seperti Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), HACCP, sertifikat halal, uji laboratorium air konsumsi, dan sertifikat ahli juru masak,” tegasnya.
Komitmen Dinas Kesehatan Kota Malang
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif, juga menegaskan dukungannya terhadap program tersebut.
“Kami siap mendukung program MBG yang berbasis Perpres ini. Dinas Kesehatan terbuka bagi siapa pun yang ingin berkonsultasi terkait perizinan SLHS maupun aspek kesehatan pangan lainnya,” ujarnya.
-
Rekomendasi dari GNI Jawa Timur
Dalam sesi diskusi, Regia Achmad Wicaksana, Ketua GNI Jawa Timur, menyampaikan bahwa keberhasilan MBG perlu ditopang oleh tata kelola dan koordinasi lintas lembaga. Ia merinci beberapa strategi penguatan, yaitu:
1. Penguatan Regulasi – Pemerintah perlu menyusun regulasi jelas tentang standar mutu pangan dan mekanisme pengawasan.
2. Pengawasan Mutu Pangan – Pemantauan bahan pangan lokal untuk memastikan keamanan dan kandungan gizi.
3. Pelibatan Masyarakat– Mengajak masyarakat berperan aktif dalam perencanaan dan evaluasi program.
4. Pengembangan Kapasitas SDM – Meningkatkan kemampuan petugas, guru, dan pengelola dapur.
5. Monitoring dan Evaluasi – Melakukan pemantauan berkala agar program tepat sasaran.
“Koordinasi dan sinkronisasi antar-stakeholder seperti Mitra, Yayasan, SPPI, dan pemerintah daerah perlu diperkuat agar program MBG benar-benar berjalan optimal,” pungkas Regia.
Kesimpulan
Forum ini menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk memperkuat sinergi dalam mendukung keberhasilan **Program Makan Bergizi Gratis (MBG)** sebagai program nasional peningkatan kualitas gizi dan sumber daya manusia Indonesia.( Humas)
-






Tidak ada komentar:
Posting Komentar